Peta
didefinisikan sebagai gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada medan datar.
Peta memiliki beberapa jenis yaitu:
- Berdasarkan tipenya ada dua jenis yaitu : Peta Geografi dan Peta Topografi.
- Berdasarkan kegunaanya ada beberapa jenis yaitu : Peta Demografi (untuk kependudukan), Peta Geologi, peta Transportasi dll.
Peta
Geografi adalah peta tematik biasa yang sering kita jumpai dan merupakan
gambaran gambaran tata letak wilayah geografi. Peta ini juga disebut sebagai
ATLAS. Contohnya adalah Peta Indonesia, Peta Dunia, dll. Sedangkan Peta
Topografi lebih detail dengan mencantumkan garis ketinggian dan detail legenda
yang lengkap. Peta geografi biasanya dibuat dengan skala kecil. Sedangkan peta
topografi yang lebih detail bisanya berskala lebih besar.
Indonesia
pertama kali di petakan secara detail oleh pemerintah kolonial Belanda dan
selesai pada tahun 1943. Peta ini kemudian disempurnakan lagi di tahun 1944.
Peta topografi tahun 1944 ini akhirnya dipakai sebagai acuan dasar pemetaan
Indonesia. Tahun 1966 peta w:st=”on”Indonesia disempurnakan lagi melalui sistem
pencitraan satelit oleh American Map Service (AMS) namun dengan skala terbesar
1:50000.
Peta
topografi awalnya hanya dipakai untuk kebutuhan pertahanan dan militer sehingga
sangat dirahasiakan dan tidak sembarang orang bisa mengakses. Akan tetapi
dengan dunia informasi yang makin terbuka, maka peta topografi sudah
disesuaikan dengan kepentingan publik.
Bagian-Bagian
Peta.
- Judul peta, diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta. Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan survai tanah nasional (BAKOSURTANAL).
- Legenda Peta, penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya.
- Skala Peta, bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan keduanya. Rumus perhitungan : jarak dimedan sebenarnya = jarak di peta x skalanya. (Contoh : skala peta 1:25000; 1:50000; 1:100000) cara membacanya adalah 1:25000 berarti 1 cm dalam peta adalah 25000 cm di medan sebenarnya atau 25km.
- Garis Koordinat, jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertikal dan garis horisontal. Guna garis ini adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua jenis yaitu koordinat grid dan koordinat geografis. Koordinat geografis merupakan koordinat dari jarring-jaring bumi yang terdiri garis lintang untuk horizontal dan garis bujur untuk vertical. Penulisanya biasanya denga koordinat geografis, derajat, menit dan detik (Contoh : 940 15’ 114,4”) biasanya disertakan L untuk Lintang dan B untuk Bujur. Koordinat grid adalah jaring jaring koordinat lokal yang dipakai untuk acuan pengkoordinatan dalam peta. Biasanya hanya disebutkan dengan angka saja dan dikenal dengan koordinat 8 angka atau 12 angka. Untuk peta w:st=”on”Indonesia ada 2 acuan pokok dalam koordinat ini yaitu dengan dikenal dengan sistem UTM/UPS atau LCO masing masing dengan acuan 00 yang berbeda.
- Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur, Adalah garis yang menyerupai sidik jari yang menunjukkan titik ketinggian yang sama dalam peta. Karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama, maka garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan. Lokasi yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi, itulah cirri garis kontur. Atau bisa juga disebutkan garis sebelah dalam adalah lebih tinggi dari garis sebelah luar. Dalam peta interval atau jeda beda ketinggian antara garis kontur biasanya di tunjukan di dekat lokasi legenda. Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5 meter sedangkan peta skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter. Terjemahannya adalah bila interval kontur 25 meter, maka jarak antara garis kontur yang satu dengan yang lainnya di w:st=”on”medan sebenarnya memiliki beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv V atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur dengan pola U atau berpola Lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan O merupakan puncak atau Kawah.
- Tahun Pembuatan Peta, merupakan keterangan yang menunjukkan tahun terakhir peta tersebut diperbaharui. Hal ini sangat penting karena kondisi permukaan bumi bisa berubah sewaktu, waktu.
- Deklinasi, yaitu garis keterangan yang menunjukan beda Utara Peta dan Utara Magnetik(Utara Kompas). Deklinasi ini direvisi tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara peta dan Utara sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahu Utara Bumi kita ditunjukan oleh di Kutub Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi sebenarnya ada di sebuah kepulauan di dekat dataran Green Land. Setiap tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran rata-rata 0,02 detik bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan dari mengkonversi antara utara magnetic dengan utara Peta. Biasanya akan dicantumkan di setiap lembar peta.
Tujuh bagian diatas merupakan bagian pokok yang selalu ada dalam tiap
lembar peta. Bagian lain adalah merupakan bagian pelengkap. Yang biasanya
berisi indek peta, keterangan pembuatan peta, dan pemroduksi peta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar