Menyalakan api untuk keperluan memasak atau membuat api unggun memang
sebuah kegiatan yang menjadi wajib dilakukan saat berada di alam bebas. Api unggun saat hujan atau saat hawa dingin bisa untuk mencegah hipotermia, mengeringkan gear serta pakaian perlengkapan perjalanan petualangan.
Kemudian sering sobat Pendaki menemui kesulitan untuk menyalakan
api saat hujan di alam bebas , tentu karena basah dan udara dingin.
Dan berikut ini Cara Menyalakan Api Saat Hujan Di Alam Bebas .
Sebelumnya persiapkan alat - alat berikut ini:
1. Pastikan tempat sobat Pendaki hendak membuat api unggun adalah legal dan tidak dilarang.
2. Masukkan Rabuk Kering kedalam tas, dan lebih dahulu di masukkan
dalam Kantong Plastik Kedap Udara . Rabuk ini nantinya akan membantu
sobat Pendaki untuk membakar kayu basah dengan Korek Api .
3. Korek api tahan air dan tahan angin yang ringan, juga disimpan dalam
tas serta masukkan juga kedalam Plastik Kedap Udara tadi.
4.
Carilah di bawah langkan berbatu atau di bawah semak - semak untuk kayu
kering atau semi kering. Kumpulkan kayu yang cukup untuk menjaga api
agar tetap menyala nantinya.
5. Gunakan Tinder atau Rabuk Kering atau bisa juga kayu untuk menyalakan api.
6. Pastikan sobat Pendaki memiliki banyak sumbu atau batang kecil
untuk membuat api kecil anda. Hidupkan api dengan Tinder atau Rabuk
Kering hingga akan menyala baik, tetapi akan terbakar sangat cepat jika
sobat Pendaki tidak menambahkan sesuatu seperti kayu kering /semi
kering untuk mempertahankan nyala api.
7. Sementara itu pakaian yang basah bisa diletakkan didekat api agar kering.
8. Untuk digunakan tidur, bisa di pakai bekas arang kayu yang dibakar
tadi yang telah padam. Tentu ini lebih kering daripada daerah sekitar
sobat Pendaki.
9. Bersabarlah dalam membuat api, tetapi
tetaplah yakin. Karena kegiatan ini akan menyita banyak waktu untuk
menyalakan api saat keadaan sedang hujan , tetapi dengan pilihan
material yang tepat, segalanya mungkin masih bisa dilakukan.
TIPS LAIN
Untuk agar bisa mengetahui kelembaban kayu, dengan mematahkan tongkat
atau ranting untuk melihat kekeringan kayu. Jika terasa garing, harus
cukup kering di bagian dalamnya supaya bisa digunakan untuk membakar
atau membuat api unggun . Gunakan pisau untuk meraut kayu atau ranting
sampai sobat Pendaki mendapatkan bagian kayu yang kering.
Bawalah kompor backpacking yang baik dan serta gas bakar yang cukup.
Jadi bahan bakar yang dibawa jadi lebih efektif, karena sobat Pendaki akan jarang memakai bahan bakar dan pada saatnya sobat Pendaki
akan lebih membutuhkan api unggun di daerah tertentu, karena pada
dasarnya fuel stove atau bahan bakar memang lebih efisien untuk memasak
dan merebus air bukan sebagai penghangat seperti api unggun.
Jangan pernah memutuskan ranting atau cabang dari pohon berdiri, bahkan jika pohon tampaknya sudah mati.
Sebaiknya sobat Pendaki hanya menggunakan kayu yang telah jatuh di tanah karena ini termasuk perbuatan vandalisme , dan pastikan bahwa ditempat itu sobat greeners FHI diizinkan untuk mengumpulkan kayu / ranting jatuh.
Jangan biarkan api unggun menyala jika sudah tidak dipakai. Apalagi
sobat greeners FHI berkemah di daerah pegunungan . Hal ini akan
mengantisipasi kebakaran hutan , karena perlu ratusan tahun di daerah pegunungan untuk pulih dari api.
Note : Peralatan di atas bisa sobat Pendaki dapatkan di toko - toko outdoor di dekat kota sobat Pendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar