Kuningan News
– Belakangan
ini, isu menengenai dijualnya sebagian Gunung Ciremai kepada perusahaan asal
Amerika, Chevron merebak. Di berbagai media jejaring sosial, bertebaran
broadcast mengenai hal ini. Pada aplikasi Blackberry Messenger (BBM), terdapat
gerakan sosial bernama SaveCiremai.
Hari ini saja, Jumat (1/3/2014), sudah banyak
akun di twitter maupun broadcast BBM yang menyebarkan informasi bahwa Ciremai sudah
dijual kepada Chevron sebesar 60 triliun rupiah. Belum jelas siapa yang
menyebarkan informasi ini, namun yang jelas, Chevron memang tengah
mengeksploitasi sumber daya panas bumi (Geothermal) di Ciremai.
Sekedar pengingat, proyek Geothermal Ciremai
sudah positif sejak tahun lalu. Proyek tersebut, disetujui oleh Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan. Aher pernah mengatakan, proyek Geothermal di Gunung Ciremai
itu sangat ramah lingkungan, tidak akan merugikan masyarakat.
Sementara itu, menurut keterangan Dinas
Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP), proyek Geothermal yang memiliki
potensi sebesar 150 Megawatt ini akan mulai dibangun pabriknya oleh Chevron
pada tahun ini. DSDAP mengklaim, prosedur sosialisasi kepada masyarakat sekitar
sudah dilakukan.
Kesepakatan mengenai Chevron bersama
pemerintah pusat dan provinsi Jabar ini sebenarnya tidak banyak diketahui
masyarakat Kuningan. Memang, saat Chevron resmi menang tender Geothermal ini,
sejumlah elemen masyarakat sempat bereaksi. Namun aksinya tidak massif sehingga
putus ditengah jalan.
Sekarang ini, saat Chevron hendak mulai
beroperasi, masyarakat Kuningan baru bereaksi. Ekstrimnya, munculah isu
mengenai dijualnya Ciremai. Tidak jelas siapa sebenarnya yang menyebarkan isu
ini, tetapi sebagian besar masyarakat mempercayainya.
Dalam broadcast, dijelaskan bahwa jika Chevron
mengekspolitasi Geothermal, maka akan ada dampak yang dirasakan. Diantarannya,
keluarnya campuran beberapa gas seperti karbon dioksida, hidrogen, sulfida,
metana, dan amonia yang akan mencemari lingkungan. Pencemaran itu, akan
berpengaruh terhadap pemanasan global, hujan asam, dan bau tidak sedap bahkan
beracun.
Pembangunan pembangkit Geothermal, dianggap
dapat merusak stabilitas tanah. Pasokan air bersih berkurang. Lalu akan memicu
gempa minor yang dapat berakibat pada meletusnya Gunung Ciremai.
“Kalau benar Ciremai akan dijual, tentu kita (warga
Kuningan, red) tidak sudi. Tolong jangan rusak Gunung Ciremai,”kata salah
seorang warga Kuningan, Imam Suyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar