Minggu, 02 Maret 2014

Pray For Ciremai Mountain And Pray For Indonesia

Kuningan News – Belakangan ini, isu menengenai dijualnya sebagian Gunung Ciremai kepada perusahaan asal Amerika, Chevron merebak. Di berbagai media jejaring sosial, bertebaran broadcast mengenai hal ini. Pada aplikasi Blackberry Messenger (BBM), terdapat gerakan sosial bernama SaveCiremai.
Hari ini saja, Jumat (1/3/2014), sudah banyak akun di twitter maupun broadcast BBM yang menyebarkan informasi bahwa Ciremai sudah dijual kepada Chevron sebesar 60 triliun rupiah. Belum jelas siapa yang menyebarkan informasi ini, namun yang jelas, Chevron memang tengah mengeksploitasi sumber daya panas bumi (Geothermal) di Ciremai.
Sekedar pengingat, proyek Geothermal Ciremai sudah positif sejak tahun lalu. Proyek tersebut, disetujui oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Aher pernah mengatakan, proyek Geothermal di Gunung Ciremai itu sangat ramah lingkungan, tidak akan merugikan masyarakat.
Sementara itu, menurut keterangan Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP), proyek Geothermal yang memiliki potensi sebesar 150 Megawatt ini akan mulai dibangun pabriknya oleh Chevron pada tahun ini. DSDAP mengklaim, prosedur sosialisasi kepada masyarakat sekitar sudah dilakukan.
Kesepakatan mengenai Chevron bersama pemerintah pusat dan provinsi Jabar ini sebenarnya tidak banyak diketahui masyarakat Kuningan. Memang, saat Chevron resmi menang tender Geothermal ini, sejumlah elemen masyarakat sempat bereaksi. Namun aksinya tidak massif sehingga putus ditengah jalan.
Sekarang ini, saat Chevron hendak mulai beroperasi, masyarakat Kuningan baru bereaksi. Ekstrimnya, munculah isu mengenai dijualnya Ciremai. Tidak jelas siapa sebenarnya yang menyebarkan isu ini, tetapi sebagian besar masyarakat mempercayainya.
Dalam broadcast, dijelaskan bahwa jika Chevron mengekspolitasi Geothermal, maka akan ada dampak yang dirasakan. Diantarannya, keluarnya campuran beberapa gas seperti karbon dioksida, hidrogen, sulfida, metana, dan amonia yang akan mencemari lingkungan. Pencemaran itu, akan berpengaruh terhadap pemanasan global, hujan asam, dan bau tidak sedap bahkan beracun.
Pembangunan pembangkit Geothermal, dianggap dapat merusak stabilitas tanah. Pasokan air bersih berkurang. Lalu akan memicu gempa minor yang dapat berakibat pada meletusnya Gunung Ciremai.
“Kalau benar Ciremai akan dijual, tentu kita (warga Kuningan, red) tidak sudi. Tolong jangan rusak Gunung Ciremai,”kata salah seorang warga Kuningan, Imam Suyanto.

Tidak ada komentar: